DARI BIZ-IN GATHERING #2
Andaka Wirawan: “Kita Jadi Apa Seperti Apa yang Kita Usahakan”

Menjadi seorang wirausaha tampaknya merupakan satu-satunya alternatif untuk menyiasati realitas kehidupan kita yang semakin tidak menentu. Tingginya angka pengangguran tentu saja tidak akan pernah mampu diimbangi oleh peningkatan kesempatan kerja yang tergantung pada arus investasi berskala berskala besar. Sudah saatnya bangsa Indonesia bergerak mandiri melalui kewirausahaan dari ranah yang paling kecil sekalipun.

“Kita tidak akan pernah maju kalau kita berpangku tangan, kita jadi apa seperti apa yang kita usahakan,” ujar Andaka Wirawan, pengusaha yang memiliki RM Padang Nusantara dan Apotek Sinar Sehat serta sukses menjadi pewaralaba jaringan Alfamart. Andaka yang tampil di acara Biz-In Gathering #2 tersebut membuka cerita dirinya yang mengawali usaha dari nol, dari tabungannya sebagai karyawan di sebuah perusahaan yang dibarengi dengan kerja keras. “Saya dulu menggunakan motor Honda C-70 warna hijau di tahun 1980-an untuk putar-putar cari order,” lanjut Andaka dengan penuh kesungguhan. Dia ingin menunjukkan jika kesuksesannya hari ini hanyalah akumulasi dari kerja keras dan ketekunannya selama puluhan tahun. Pilihannya membangun sebuah apotek di bilangan Hasanuddin waktu itu didasari dengan kenyataan akademiknya sebagai seorang apoteker yang sudah selayaknya untuk membangun sebuah usaha apotek. Apotek tersebut bernama Sinar Sehat yang dibangun pada medio pertengahan 80-an dan sampai hari ini masih berdiri. Dari sebuah apotek, bisnisnya kemudian berkembang dengan memiliki sebuah rumah makan masakan Padang yang letaknya di bilangan Pandanaran yaitu RM Padang Nusantara. Baru beberapa tahun ini, pria yang mengaku sudah berumur lebih dari 50 tahun namun tetap energik, membuka waralaba Alfamart di Hasanuddin yang membuatnya bersemangat untuk membangun Alfamart-Alfamart lainnya di penjuru kota Semarang. “Kuncinya apa? Saya hanya memiliki mimpi yang kemudian saya realisasikan, intinya mimpi yang realistis lah,” ujarnya diselingi dengan tawa. Bermimpi untuk menjadi sukses bagi Andaka adalah sebuah keharusan, tetapi mimpi tersebut harus disesuaikan dengan realitas kita sehingga mimpi tersebut bukan menjadi mimpi di siang bolong belaka tetapi juga mimpi yang konstruktif, membangun semangat untuk maju. “Mimpi itu musti terukur. Untuk mencapainya kita harus buat atrateginya. Kita harus menyusun strategi dan mewujudkannya dalam sebuah action,” sambungnya lagi. Mengambil langkah nyata inilah yang membuat seorang wirausaha menjadi berbeda dengan para pemimpi. Jika pemimpi hanya bisa memimpikan impiannya, seorang wirausaha harus mampu mengaktualisasikan mimpi tersebut dalam karya nyata.” Ujarnya lebih lanjut. Diskusi santai tapi bermakna yang dihelat oleh SC Inspiration dan didukung oleh JRU dan Warung Wedangan tersebut juga menghadirkan Tumbur Simanjuntak dari BRI Semarang Pattimura yang banyak ditanya oleh hadirin seputar pembiayaan bagi wirausaha mula yang umumnya masih berskala mikro-kecil. “BRI Pattimura memiliki rangkaian produk yang lengkap baik di sisi tabungan maupun pembiayaan jadi Bapak-Ibu silakan konsultasi dengan staf kami untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha Anda,” ujarnya yang kemudian dicecar oleh pertanyaan-pertanyaan teknis seputar bagaimana prosedur mengajukan pembiayaan ke BRI. BRI yang sudah cukup lama dikenal sebagai bank yang fokus ke kredit mikro-kecil saat ini juga sedang dipercaya pemerintah sebagai bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang agunannya sangat ringan karena sebagian besar ditanggung oleh pemerintah melalui PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero). “KUR ini sangat menarik untuk bisa membantu usaha Bapak dan Ibu karena bisa membiayai mulai dari Rp 500 ribu hingga ratusan juta rupiah tergantung dari hasil analisis kebutuhan usaha Bapak-Ibu,” sambungnya. Baik Andaka maupun Tumbur mengakui jika pertumbuhan sektor mikro-kecil belakangan ini menjadi semakin besar karena kondisi masyarakat yang semakin realistis dan juga kampanye kewirausahaan yang terus digulirkan oleh seluruh komponen. “BRI saat ini sedang memiliki program kerjasama dengan Hipmi, Esia, dan Coca-Cola untuk mengembangkan semangat kewirausahaan,” ujar Tumbur. Program tersebut secara teknis ditangani oleh BPD Hipmi Jawa Tengah dan diinisiasi terlebih dulu untuk kalangan mahasiswa. “Yang penting dalam berbisnis, kita harus memiliki strategi pemasaran yaitu: serba ada-serba bisa-serba unik,” ujar Andaka menutup diskusi yang dilanjutkan dengan makan malam a la Warung Wedangan. Jadi, sudah siapkah Anda mewujudkan mimpi-mimpi Anda melalui ranah kewirausahaan?
Supported by LumbungMedia.com. Diberdayakan oleh Blogger.