Kembali Beraktivitas, Kembali Berprestasi

Senin (6/10) adalah hari pertama bagi unit-unit pendampingan usaha yang tergabung dalam JRU kembali beraktivitas setelah libur Idul Fitri. Seluruh unit pendampingan usaha mulai menjalankan aktivitasnya mulai dari Salma Card Brotojoyo hingga ke Jeruk Offset yang berada di selatan kota Semarang. Semuanya kembali beraktivitas untuk berprestasi dan berkarya memberikan yang terbaik.

Beberapa sepeda motor kembali terparkir di Brotojoyo 1G / 3-4 yang sudah selama seminggu ini sepi dari sepeda motor aneka rupa yang terjajar. Suasana serupa juga tampak di Tanjung 2A yang kembali garasinya dipenuhi jajaran sepeda motor operasional. Puspa Offset di kawasan Surtikanti dan Jeruk Offset di kawasan Jeruk juga mulai disemarakkan dengan riuhnya deru mesin cetak yang beradu dengan tinta dan kertas. Semuanya berlangsung seperti sedia kala mulai hari ini. “Banyak pesanan yang harus diselesaikan dan ini ordernya juga sudah kejar-mengejar,” tutur Supardi, relawan JRU yang menggawangi Puspa Offset. Jeruk Offset malahan sudah menolak order cetak ulang blanko undangan karena beberapa palet kertas siap cetak masih menumpuk di gudang. “Alhamdulillah semuanya sudah kembali beraktivitas,” ucap iLik sAs. Koordinator Relawan JRU ini selalu membiasakan bertandang ke unit-unit pendampingan usaha di lingkungan JRU di minggu-minggu pertama usai libur Idul Fitri untuk sekadar bersilaturahmi dan bermaafan dengan kru yang terlibat dalam proses karya unit-unit tersebut. Seperti layaknya beberapa lokasi kerja lainnya, pertama kali bersua usai libur Idul Fitri yang dilakukan pertama kali adalah bersalaman laiknya tradisi orang Indonesia yang saling memaafkan. “Kami tadi pagi mengawali doa pagi dengan bermaafan terlebih dahulu,” ujar Tutik Nur Salma yang menggawangi Salma Card Brotojoyo. Salma Card Brotojoyo juga sudah mulai beraktivitas dan menerima order desain dan cetak dari beberapa pelanggan yang langsung merapat hari tersebut. Riuhnya libur Idul Fitri yang biasanya menjadi sebuah kehebohan sendiri juga tak luput menjadi bahan perbincangan kru di sesela karya mereka. Beberapa kru unit pendampingan usaha memang memilih pulang ke kampung halamannya yang tersebar dari Rembang, Kudus, Purwodadi, Boyolali, Wonosobo, Jogjakarta, Jakarta, Bandung, bahkan ada yang melintas pulau ke Palembang. “Mudik ke Kudus kali ini spesial karena sekaligus berkabar kalau Avisenna mau punya adik hehehe...” tutur Erna Hermiyanti, relawan yang jaga gawang Republik Wedangan dan Cartoon House. Erna saat ini tengah mengandung anak kedua yang sudah berjalan dua bulan dan baru saja diketahui setelah memeriksakan diri ke dokter kandungan di paruh kedua puasa Ramadhan yang lalu. Tetapi, di antara sekian banyak tersebut, beberapa koordinator tetap “jaga kandang” dengan memilih tetap bermukim di Semarang. Ada yang memang asli Semarang tetapi ada juga yang malas bepergian karena sudah “kalah” membayangkan mengatre berjam-jam di jalanan hanya untuk mudik. “Lebaran di Semarang juga gak kalah seru lo,” cerita Doni eLKa yang tukang gambar di Lumbung Kata dan setiap Sabtu telaten mengajar di Kelas Gambar Gratis JRU Peduli Pendidikan. Ia menceritakan serunya berkeliling kampung Wotprau yang rata-rata adalah kerabatnya, menikmati aneka makanan khas etnis Koja, dan ciblon di Water Blaster di kawasan elite Graha Candi Golf yang baru saja dibuka. Semuanya memang riuh dan khas sebuah komunitas Indonesia yang selalu menempatkan Idul Fitri sebagai sebuah momen khusus. Tidak hanya bagi yang muslim, kerabat JRU yang non-muslim juga merasakan hal yang sama. “Kami sekeluarga juga melewatkan Lebaran dengan berkunjung ke sanak saudara, liburan ke tempat wisata, dan mengirim SMS ke teman-teman,” ungkap Arif Yudith yang sehari-harinya bisa ditemui di Salma Card Brotojoyo. Idul Fitri adalah momentum yang dirasakan banyak orang pas untuk merayakan sebuah kegembiraan usai sebulan penuh menunaikan ibadah di bulan Ramadhan. Tetapi, bagi segenap komunitas JRU, Idul Fitri sesungguhnya sebuah hakikat untuk kembali menjadi pribadi yang lebih berprestasi dan bisa berbuat baik bagi sekitarnya. Makna inilah yang bersama-sama ditularkan para koordinator unit pendampingan usaha di doa pagi pada Senin ini. Bahwa semangat untuk berprestasi dan berbuat baik kepada pencipta kita semua sebulan yang lalu harus bisa dikonkretkan dengan prestasi dan perbuatan baik kepada sesama mulai hari ini dan seterusnya. Tak lupa, segenap kru dan relawan Jaringan RumahUSAHA di kesempatan ini ingin mengucapkan “Selamat Idul Fitri 1429 H” dan mohon maaf lahir-batin kepada seluruh relasi, kerabat berkarya, dan simpatisan yang selama ini selalu mendukung langkah-langkah sederhana kami. Semoga semangat kemenangan Idul Fitri menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih berprestasi dan berbuat baik. Satu kemenangan untuk kegembiraan bersama!
Supported by LumbungMedia.com. Diberdayakan oleh Blogger.