CATATAN PERJALANAN JRU KE KARANGANYAR-SOLO
Rekreasi untuk Pertumbuhan

Jaringan RumahUSAHA pada Kamis (17/2) yang lalu melakukan perjalanan kunjungan usaha sekaligus rekreasi visual ke Karanganyar dan Solo. Kunjungan yang diikuti oleh seluruh koordinator unit usaha sekaligus relawan  JRU ini menyisakan banyak cerita. Simak ceritanya dalam laporan berikut ini.

Bus Sindoro Satriamas warna putih telah merapat di halaman BP Dikjur sejak pukul 05.30. Tampak relawan-relawan magang JRU seperti Metha Noor Pratista dan Prayoga Danuwirahadi sibuk mondar-mandir dari BP Dikjur-Warung Wedangan. Di motor yang mereka kendarai, ada setumpuk kardus makanan. “Ini untuk sarapan mas,” ujar Yoga, panggilan akrab Prayoga Danuwirahadi, sembari tersenyum. Di halaman balai tersebut, beberapa relawan seperti Agung Sulistiarto, Heruningsih Kusumaningrum, dan Karjono sibuk menata hantaran sarapan tersebut.

Ya, kesibukan di pagi hari tersebut merupakan bagian dari perjalanan kunjungan usaha JRU ke Karanganyar dan Solo yang dihelat di hari tersebut. Menurut Heruningsih, sang komandan lapangan, kunjungan kali ini akan menyambangi pabrik Javaplant dan Pasar Seni Windujenar Triwindu Solo. Perjalanan kali ini akan melibatkan 31 orang sekaligus dalam satu bus besar.

Jarum jam menunjukkan pukul 06.30 dan seluruh rombongan telah siap untuk berangkat. Seluruh relawan memang disarankan untuk sarapan di bus agar tidak terlambat. Ini semua untuk menepati janji pertemuan dengan manajemen Javaplant yang direncanakan pukul 10.00. Jalanan Semarang-Solo cukup lancar namun padat, bus hanya bisa bergerak perlahan mengikuti ritme lalu-lintas yang ramai. Sepanjang perjalanan hanya keceriaan yang terbit. Rombongan ibu-ibu yang sudah siap dengan beragam cerita mulai dibincangkan, tak ketinggalan juga rombongan bapak-bapak yang tak pernah habis untuk saling bercanda.

Menjelang makan siang, rombongan telah tiba di pabrik Javaplant yang berada di Desa Gedangan Salam, Karangpandan, Karanganyar. Pabrik yang berada di kawasan wisata favorit ini memang didesain dengan memperhatikan konsep kesetimbangan dengan lingkungan. Rombongan diterima langsung oleh CEO Javaplant, Nyoto Wardoyo yang didampingi oleh “kabinetnya” antara lain Junius Rahardjo (COO Javaplant), FX Gunawan (Direktur Umum), dan Suseno Arianto (Manajer Produksi). Di pabrik ekstraksi bubuk terbesar di Indonesia dan Asia inilah, relawan JRU belajar untuk lebih berkenalan dengan potensi industri herbal yang ternyata luar biasa besar.

Puas berkeliling Javaplant dengan membawa oleh-oleh sampel ekstrak teh hitam, rombongan JRU kemudian melakukan rekreasi visual dengan mengunjungi Pasar Seni Windujenar Triwindu, Solo. Di pasar seni yang mengumpulkan para pedagang benda antik yang akrab disebut “klithikan” tersebut, rombongan melakukan rekreasi visual. Pasar ini boleh dibilang istimewa karena inilah bukti jika pemerintah yang mau merangkul warganya tidak akan pernah menimbulkan gesekan sosial yang berujung pada aksi massa. Pasar ini merupakan relokasi pedagang klithikan yang sebelumnya memenuhi areal di sekitar Taman Sriwedari.

Perjalanan ditutup dengan santap malam sekaligus wisata kuliner di Solo Square. Di pusat perbelanjaan modern ini, pilihan jatuh di jaringan restoran makanan laut yang murah-meriah. D-Cost Seafood namanya. Di restoran ini, rombongan memanjakan lidah dan perutnya yang suah saatnya untuk diisi. Tak hanya muda, tak hanya pria, ibu-ibu pun telaten membuka capit kepiting yang menjadi salah satu menu favorit. Usai santap malam, perjalanan dilanjutkan ke Semarang tanpa ada keriuhan. Semuanya terlelap dalam istirahat karena sehari penuh beraktivitas. Bus merapat kembali di BP Dikjur pukul 21.30. Hati senang, perut kenyang, pikiran pun terus berkembang... Semoga ini bisa menjadi sebuah pengalaman yang bermanfaat...
Supported by LumbungMedia.com. Diberdayakan oleh Blogger.