Nikmatnya Bersyukur

Banyak orang disibukkan dengan segala aktivitas. Tujuan mereka melakukan semua aktivitas itu sebenarnya hanya satu, mendapatkan uang untuk biaya kebutuhan sehari-hari. Faktanya, kita sebagai manusia memang selalu tidak puas. Selalu saja ada bagian hidup ini yang belum tercukupi.

Kebanyakan orang juga sering membandingkan diri kita dengan orang lain. Baik dari sisi fisik, kekayaan, hingga intelektualitas. Bila hasilnya baik dan menunjukkan bahwa kita yang lebih baik dari orang lain, maka hati akan senang. Namun bila hasil perbandingan tersebut menunjukkan diri kita kurang, hati akan terasa sedih. Dari sini terlihat bahwa seakan kita hanya mengejar materi dalam hidup.

Misalnya saja bila salah seorang teman, tetangga, atau kerabat kita mempunyai barang atau kendaraan baru. Kita akan menjadi sedikit “terinjak”. Hal ini pula yang terjadi pada keluarga saya. Beberapa hari yang lalu salah satu tetangga saya baru saja membeli sebuah motor. Ibu sempat meminta saya agar cepat mengambil kreditan motor, tetapi saya tetap santai.

Saya coba meyakinkan ibu agar tidak terburu-buru mengambil keputusan dan terbakar rasa cemburu terhadap orang lain. Kalaupun harus bekerja keras, saya tetap memilih untuk tidak membeli motor. Bukan karena apa-apa, melainkan karena saya berpikir keluarga kami masih mempunyai keperluan-keperluan lain yang harus dipenuhi dibandingkan harus membeli motor hanya demi gengsi.

Meski tidak menaiki motor mulus, kami tidak mengeluh dan tetap gembira. Saya sudah merasa cukup bisa mempunyai sebuah sepeda mini yang selalu menemani menuju tempat berkarya. Demikian pula dengan adik-adik saya yang rata-rata masih menginjak bangku sekolah dasar. Setiap harinya mereka harus berjalan kaki menuju ke sekolah yang jaraknya hampir 1 KM. Tawa gembira mereka ternyata lebih mendominasi sehingga mampu mengalahkan rasa cemburu yang terkadang muncul jika melihat teman-teman dan para tetangga menaiki kendaraan mewah.

Bagi kami, hidup tak sekadar kemewahan atau segala macam kebutuhan yang berlimpah. Tetapi adalah bagaimana kita menikmati hidup dengan kecukupan. Ya, kita harus mensyukuri apa yang ada di hadapan kita. Kita terima saja apapun yang kita punya dan apapun yang terjadi. Tidak perlu berpikir hidup ini kurang atau lebih. Kita terima saja dengan hati lapang dan nikmati setiap nafas yang kita hirup setiap detiknya.

Sebenarnya, banyak cara yang bisa kita tempuh untuk mensyukuri hidup ini. Jika kita masih mempunyai dua kaki yang utuh, bersyukurlah karena kita masih bisa berjalan dengan gagah. Jika kita masih mempunyai dua tangan, bersyukurlah karena kita masih bisa bergerak dan memegang benda apapun. Jika kita masih mempunyai dua mata, bersyukurlah karena kita masih bisa melihat dengan jelas. Jika kita masih mempunyai dua telinga, bersyukurlah karena kita masih bisa mendengar suara-suara.

Dengan bersyukur terhadap apapun yang dialami, kita bisa bia menjadi lebih kuat. Sebuah kejadian yang sebelumnya menurut kita adalah musibah bisa berubah menjadi sebuah peristiwa yang penuh hikmah. Percaya tidak percaya, perasaan bersyukur akan menggerakkan kekuatan keyakinan dalam diri kita. Kemudian, pikiran bawah sadar kita akan menggerakkan alam semesta untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan kita.

Dalam Al Quran pun dijelaskan, “La’in syakartum la aziidan nakum wala’in kafartum inna ‘adzabi lasyadid”. Artinya sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Sangat jelas, bila kita bersyukur, nikmat yang akan kita peroleh pasti akan bertambah. Sebaliknya, orang-orang yang tidak bersyukur atas kehidupan, cenderung akan mengeluarkan getaran negatif yang akhirnya membuat hidup mereka susah sendiri.

Saya percaya, dalam agama atau keyakinan manapun pasti mengajarkan kita untuk senantiasa bersyukur. Baik berupa ungkapan terima kasih, puji Tuhan, maupun syukur Alhamdulillah. Bersyukur dapat membuat kita merasa beruntung. Tanpa harus merasa iri dan cemburu, kita tetap bisa berterima kasih kepada Sang Khalik. Bersyukur memang mempunyai kekuatan dahsyat. Hidup juga pasti akan terasa damai dan indah jika semua orang senantiasa bersyukur terhadap semua yang diperoleh maupun yang terjadi.


Serena Marga
Wiramuda, Relawan JRU
twitter: @saoriserena

Tidak ada komentar:

Silahkan isi komentar ...

Supported by LumbungMedia.com. Diberdayakan oleh Blogger.