AKADEMI BERBAGI 78
Bicara Startup a la iLik sAs

Lama tak bersua dengan para Akberians, iLik sAs kembali menyapa kelas Akademi Berbagi. Kali ini di kelas ke-78 yang diselenggarakan di Rumah Belajar JRU Grha Salma Pondok Indraprasta, iLik sAs berbicara tentang start-up. Kelasnya sendiri diadakan pada Jumat (31/10) yang lalu. Simak laporan relawan muda JRU, Amanda Yudi Purwoko yang menurunkannya untuk Anda.

Dunia start-up adalah sesuatu yang baru untuk Indonesia. Kata "start-up" yang diasosiasikan dengan inisiasi bisnis baru terdengar di medio 2000-an. Meskipun begitu, mengikuti tren yang terjadi di belahan dunia lain, bisnis yang rata-rata berhubungan dengan dunia teknologi informasi ini tumbuh bak cendawan di Indonesia. Menurut iLik, pertumbuhan bisnis start-up adalah sesuatu yang positif tetapi yang harus digarisbawahi adalah bagaimana bisnis tersebut akan bertahan selanjutnya. Itu adalah konteks kewirausahaan.

Pada kesempatan tersebut, iLik juga mengupas salah satu Akberians yang juga senior di dunia komunitas. Dia saat ini tengah bekerja di bisnis start-up Ulin Indonesia yang menawarkan aplikasi lengkap dunia pariwisata Indonesia. Satu hal yang menjadi garis bawah adalah apakah bisnis tersebut bisa bertahan di tahun mendatang. Hal ini tentu saja berkaitan dengan kemampuan finansial dan bagaimana mereka mempercepat monetisasi konsep mereka. "Bisnis start-up ataupun bisnis hari ini sangat berkait dengan kecepatan, siapa cepat dia dapat," tutur iLik menegaskan.

Lebih jauh lagi, iLik menegaskan jika hari ini adalah saat di mana semua orang dapat menjadi wirausaha dengan mengandalkan kompetensi yang dimilikinya. Salah satu jalannya adalah dengan bergaul di berbagai laman "marketplace" yang memperdagangkan suara, ilustrasi, atau animasi. Laman situs yang bisa dituju misalnya adalah 123rf.com. Mereka dapat mendaftar dan mulai berjualan melalui model bisnis yang dikenal oleh dunia dengan nama bisnis microstock. Tentu saja, kita tetap harus memasarkan lapak jualan kita dengan berbagai cara dan menambah jumlah barang dagangan secara berkala.

Sebagai bekal mentalitas, iLik sAs menekankan jika menjadi pebisnis saat ini tidak bisa hanya mengandalkan salah satu bentuk kecerdasan saja. Membangun bisnis yang terus berkembang dan tumbuh dengan kemartabatan, membutuhkan kombinasi dari kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Ketiganya kemudian dibalut dalam sebuah pemahaman atas kecerdasan kedayatahanan. Bila kita tidak mampu memberikan proporsionalitas atas kecerdasan-kecerdasan tersebut, jebakan kapitalisme dan keserakahan personal dapat dengan mudah menghinggapi kita. Selamat membangun bisnis startup!

Tidak ada komentar:

Silahkan isi komentar ...

Supported by LumbungMedia.com. Diberdayakan oleh Blogger.