Bengkel Penulisan Kreatif untuk Remaja bersama Agromedia Pustaka
Ketika Raditya Dika Memprovokasi Menulis

Penulis terbodoh Indonesia saat ini, Raditya Dika bertandang ke Semarang untuk berbagi inspirasi menulis kepada pelajar dan mahasiswa. Penulis yang kaya lewat rangkaian kumpulan blog, Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Radikus Makan Kakus, dan terakhir Babi Ngesot ini berbagi inspirasi menulis yang baginya adalah “pekerjaan sehari-hari”.

“Menulis jangan menunggu mood, karena kalau nunggu mood bisa-bisa tiga bulan juga nggak bakal buat tulisan satupun,” ujarnya dengan gaya khas anak muda Jakarta. Raditya—yang tengah menempuh studi politik di Universitas Indonesia itu—mengaku dirinya juga memiliki kebiasaan buruk seperti itu. Cara mengatasinya juga mudah, menulislah apapun dalam sehari tersebut. Tak menjadi soal jika kualitas tulisan itu buruk, sebab di lain waktu selalu ada kesempatan untuk memperbaiki tulisan tersebut. Bengkel penulisan kreatif ini dihelat bersama oleh Agromedia Pustaka dan Komunitas Lumbung Kata yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan BLPT Techno Expo 2008. Di eksibisi pendidikan dan teknologi inilah, masyarakat diajak untuk mengoptimalkan keterampilan yang dimiliki. Salah satu keterampilan yang kini sedang menjanjikan prospek masa depan adalah menulis. Menurut Windy Ariestanty, Pemimpin Redaksi Penerbit Gagas Media yang juga pengisi acara, menulis adalah pekerjaan yang mudah namun membutuhkan ketelatenan untuk mewujudkan rangkaian kata menjadi kalimat dan kalimat menjadi sebuah tulisan utuh. “Kalian hanya membutuhkan ketelatenan, keterampilan menulis akan semakin terasah sejalan dengan jam terbang kepenulisan kalian”, ujar penulis yang telah membuahkan karya %@!#$& Happens, Tiara Lestari: Uncut Stories, dan Studying Abroad ini. Bengkel penulisan kreatif ini juga menghadirkan Valiant Budi Yogi (Penulis novel “Joker” dan editor Penerbit Gagas Media) dan Aca (Penulis kumpulan blog “Muka Marketplace Boy”). Fani, salah seorang peserta dari SMK Negeri 2 Semarang, mengaku kegiatan semacam ini sangat positif untuk menambah wawasan pelajar masa kini. “Kayaknya sekarang nggak gaul kalau kita nggak nulis,” sambungnya. Fani menyebutkan kehadiran situs-situs blog seperti Blogger ataupun Wordpress semakin menambah medium penuangan ekspresi menulis banyak orang.
Supported by LumbungMedia.com. Diberdayakan oleh Blogger.