Sandiaga Uno: Waktunya Indonesia Setara

Semangat untuk lebih memprioritaskan eksistensi UMKM menjadi napas pria satu ini. Sandiaga Uno, pengusaha muda Indonesia yang menjadi Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang UMKM, kembali menegaskan komitmennya untuk UMKM. Kini dia mengusung ide Indonesia Setara yang memiliki fokus utama pada pemberdayaan UMKM.

Indonesia hari ini adalah sebuah negara besar yang masih belum menyadari potensi besarnya. Sebagai negara yang menjadi eksportir utama komoditas batubara, pemilik deposit gas alam, dan pasar ratusan juta orang, Indonesia masih belum menyadari cita-cita pendirinya, Ir. Soekarno. Berpuluh tahun lalu, Soekarno pernah berpidato membayangkan negerinya ini menjadi bangsa yang besar, tidak sekadar bangsa kuli atau bangsa tempe. Soeharto yang berhasil membawa Indonesia ke keajaiban ekonomi pembangunan, juga dikenal sebagai orang yang meletakkan dasar pembentukan ASEAN, sebuah kerangka kerjasama yang menjadi kekuatan ekonomi dunia masa depan.

Potensi Indonesia yang besar tersebut juga diakui oleh beberapa lembaga yang menjadi rujukan persepsi dunia usaha tentang suatu negara seperti CLSA, Morgan-Stanley, dan Pricewaterhouse-Coopers. Indonesia diramalkan akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia bersama dengan China, India, Brazil, dan Rusia. Ini adalah sebuah momentum yang baik karena Indonesia hari ini masih terjebak pada era debat kusir. Padahal, menurut Sandiaga Uno mengutip pernyataan dari Presiden AS, Barrack Obama yang ditemuinya April 2010 lalu, Indonesia telah memiliki 2 modal transformasi besar yang bahkan belum dilakukan oleh Thailand dan Cina. 2 modal tersebut adalah demokratisasi dan desentralisasi.

Pendapat tersebut mengemuka dalam Dialog dan Ramah-tamah antara Sandiaga Uno dengan asosiasi bisnis di Jawa Tengah dalam wadah Kadin Jawa Tengah. Acara tersebut diselenggarakan di Hotel Gumaya Semarang pada Rabu (07/07) lalu dalam suasana yang hangat dan akrab. Acara ini digagas oleh Kukrit Suryo Wicaksono, CEO Suara Merdeka Group yang bekerja bersama dengan Kadin Jawa Tengah untuk memfasilitasi aspirasi asosiasi bisnis di Jawa Tengah dengan salah satu calon Ketua Umum Kadin Indonesia tersebut. Sandiaga Uno mengusung konsep Indonesia Setara sebagai ajuan visi-misinya menjadi orang nomor satu di Kadin Indonesia. Konsep tersebut tak jauh dari impiannya selama ini selama menjadi Wakil Ketua Umum bidang UMKM yaitu bagaimana memberdayakan UMKM agar bisa setara untuk tampil percaya diri sebagai sektor ekonomi yang tangguh.

Pada kesempatan tersebut, Sandiaga menjelaskan jika permasalahan mendasar bagi sebagian besar UMKM adalah bagaimana mereka bisa memiliki alternatif yang bermula dari akses terhadap pembiayaan mikro. Akses terhadap pembiayaan mikro ini penting karena mereka akan bisa melakukan banyak hal ketika pembiayaan ini sudah berada di depan mata. Melalui pembiayaan mikro ini, mereka akan bergerak yang ujungnya adalah terberdayakan. “Satu-satunya jalan untuk memberantas kemiskinan adalah dengan memberdayakan orang miskin tersebut,” ujarnya lantang penuh percaya diri.

Tak hanya bicara soal pemberdayaan kemiskinan, di depan Walikota dan Wakil Walikota Semarang terpilih, duet Marmo-Hendi, Sandiaga memaparkan fakta bagaimana Semarang begitu tertinggal. Data dari IFC bekerjasama dengan KPPOD yang diusungnya menunjukkan jika Semarang berada pada peringkat 11 dari 14 kota metropolitan di Indonesia yang diminati oleh investor dari sisi durasi pelayanan perizinan. Peringkat tersebut jauh di bawah kota tetangganya yaitu Jogjakarta dan Solo yang berada di posisi nomor wahid. “Ini adalah “unacceptable””, imbuhnya blak-blakan.

Forum malam tersebut juga semakin blak-blakan mengkritisi keberadaan pemerintah yang seakan kontraproduktif terhadap pengembangan UMKM dengan hadirnya masukan dari iLik sAs, Koordinator Relawan JRU. iLik yang sudah berpengalaman mendampingi usaha mikro puluhan tahun tersebut memberikan sebuah masukan fakta lapangan jika pemerintah bersikap ganda ketika memberdayakan UMKM . Di sisi yang lain menumbuhkan tetapi di sisi yang lain justru menjadi monster ketika oknum birokrasi mereka justru memainkan kewenangannya untuk “memeras” UMKM. Fakta lapangan ini dijawab oleh Soemarmo yang menjadi panelis dengan sebuah janji bila pemerintahan kota yang baru ini akan memiliki komitmen untuk memperbaiki pelayanan publik. Salah satu upayanya adalah dengan implementasi Zona Integritas bersama dengan KPK.

Konsep Indonesia Setara yang diusung oleh Sandiaga Uno malam itu sungguh membawa sebuah pencerahan baru bagi yang hadir. Konsep Indonesia Setara di mana dunia usaha menjadi mitra mutualisme dengan pemangku kepentingan lain dan keberpihakan berkelanjutan terhadap UMKM menjadi sangat kontekstual bagi Semarang. Konsep pengurangan kemiskinan di Semarang menurut Sandiaga harus didasarkan pada filosofi pemberdayaan, di lain hal, perbaikan pelayanan publik menjadi agenda utama yang harus segera diimpementasi. Marmo-Hendi yang datang malam itu seakan menjadi duet sasaran yang di pundak merekalah, harapan dunia usaha yang tersampaikan malam itu bakal menadi kenyataan atau tidak melalui kuasa mereka sebagai birokrat. Semoga!
Supported by LumbungMedia.com. Diberdayakan oleh Blogger.