KABAR RELAWAN
Antara Pak Pitt dan Bahasa Inggris

Ketika beliau berkunjung, banyak sekali masukan dan cerita yang mengalir darinya. Dihantarkan dalam bahasa Inggris, membuat kami juga menemukan lawan tanding yang berkualitas untuk memperlancar bahasa Inggris kami yang “still grotal-gratul” itu… Jadilah kami kini akrab dengan kamus elektronik Alfalink, kamus Hassan-Shadily, hingga Google Translate untuk sedikit mengolah beberapa ucapan beliau yang “out of our mind” hehehe… Dia belajar untuk terus menggunakan bahasa Indonesia, kami juga belajar untuk mahir berbahasa Inggris. Seri-lah hasilnya.

Menguasai bahasa Inggris tampaknya sudah sesuatu yang kacangan hari ini. Tetapi, tetap saja bahasa internasional itu masih menjadi sesuatu yang terlalu sulit untuk dikuasai. Kuncinya memang di pembiasaan. Jika kita terbiasa dengan sesuatu dari hari ke hari, maka perlahan atau cepat kita pasti akan menguasainya. Begitu juga dengan bahasanya Obama ini, kalau kita terbiasa untuk menggunakannya pasti akan dapat menggunakannya dengan lancar. Tak peduli struktur dan gramatikalnya, yang penting “I know, you know laaahhh…” mengutip gaya Sing-lish (Singaporean English) yang jamak bagi orang Indonesia itu.

Begitu juga yang kami lakukan akhir-akhir ini. Sadar zaman sudah berubah dan mengakui jika kemampuan berbahasa Inggris kami terbilang pas-pasan, maka relawan JRU kini telaten mengikuti kelas Bahasa Inggris di hari Senin dan Kamis. Pelajarannya juga sederhana, cukup “conversation” yang sangat sehari-hari. Setidaknya untuk membuat kami semua percaya diri ketika harus berbicara dengan orang asing atau membaca “Help” di komputer dan perangkat telepon seluler.

“Practise makes perfect”. Seperti itulah pameo yang benar-benar kami rasakan saat ini. Baru beberapa minggu yang lalu, kami kedatangan kunjungan dari konsultan ahli GIZ (Deutschland Gesselschaft fur Internationale Zussamnerbeit) alias Badan Kerjasama Internasional Jerman. Namanya Klaus Peter Berkemeyer, dan dia senang jika dipanggil Pak Pitt. Hasratnya untuk mempelajari bahasa Indonesia sangat tinggi. Sebelum resmi berkantor di Kadin Jawa Tengah, Pak Pitt menyempatkan belajar bahasa Indonesia di Jogjakarta. Ketika mengirimkan surat elektronik, dia juga sangat berusaha untuk menggunakan kemampuan bahasa Indonesianya yang masih terbatas itu di awal surat. Di tengah hingga akhir, dia tetap menggunakan bahasa Inggris dengan permohonan maaf untuk tidak menggunakan bahasa Indonesia. Good job sir!

Ada satu catatan kecil yang membuat kami sangat terkesan dengan beliau. Beliau yang sebelumnya adalah pengusaha industri kreatif di Jerman dan Spanyol itu memiliki “passion” yang sama dengan kami yaitu di industri kreatif.  Ketika beliau berkunjung, banyak sekali masukan dan cerita yang mengalir darinya. Dihantarkan dalam bahasa Inggris, membuat kami juga menemukan lawan tanding yang berkualitas untuk memperlancar bahasa Inggris kami yang “still grotal-gratul” itu… Jadilah kami kini akrab dengan kamus elektronik Alfalink, kamus Hassan-Shadily, hingga Google Translate untuk sedikit mengolah beberapa ucapan beliau yang “out of our mind” hehehe… Dia belajar untuk terus menggunakan bahasa Indonesia, kami juga belajar untuk mahir berbahasa Inggris. Seri-lah hasilnya.

Kami dan Pak Pitt hari ini bisa dibilang telah merasa saling dekat. Kesamaan “passion” di industri kreatif serta obsesi kami untuk berbuat sesuatu di ranah kewirausahaan kreatif di Jawa Tengah menjadi penghantarnya. Kami punya banyak hal yang bisa dibagi dengannya, apalagi kini kami juga sepakat untuk membantu Kadin Jawa Tengah berbuat untuk sektor mikro-kecil melalui PUPUK Kadin Jawa Tengah. Mas Sutar bahkan telah menawarkan untuk menjadi “guide” bila Pak Pitt ingin berkunjung ke kampung halamannya di Jogjakarta. Pak Pitt dalam waktu singkat juga memberikan kesempatan bagi kami untuk mengikuti beberapa pelatihan pengembangan kapasitas yang sering dilaksanakan GIZ. What a wonderful opportunity!

Semoga Pak Pitt bisa menjadi sebuah langkah baru bagi kami untuk terus bertumbuh. Kalau perlu kini saatnya kami pe-de memandang dunia. JRU Go International, why not? 
Supported by LumbungMedia.com. Diberdayakan oleh Blogger.