FORUM WEDANGAN JEPARA “WIRAUSAHA SOSIAL BERBASIS KECERDASAN SPIRITUAL”
Prie Gs: Perhatikan Kejaiban Bawah Sadar

Kekuatan bawah sadar sesungguhnya merupakan kekuatan yang tidak kita sadari. Memahaminya akan menjadi sebuah bekal kesuksesan yang langgeng karena itu adalah sesuatu yang otentik. Prie Gs mengupasnya dengan humor bernas penuh makna ketika berbicara dalam Forum Wedangan yang untuk pertama kalinya menyapa komunitas di Jepara. Simak laporannya berikut ini:

Adalah Hee Ah-Lee, pianis dengan 4 jari dari Korea Selatan, yang kini menjadi salah satu figur berkelas dunia lewat kepiawaiannya memainkan berbagai komposisi musik klasik seperti milik Beethoven, Bach, Vivaldi, dan banyak musikus lainnya. Cerita manis Ah-Lee tersebut hari ini adalah sebuah “efek samping” dari sebuah rasa kasih-sayang seorang ibu. Ibu Ah-Lee adalah adalah veteran perawat pada Perang Vietnam yang sepakat untuk mendedikasikan kehidupannya untuk menjadi sahabat hidup yang baik bagi putrinya tersebut. Ibunya dengan penuh kesadaran mengajarkan fragmen hidup yang esensial: bahwa hidup harus dihadapi dengan penuh kegembiraan. Hasilnya? Ah-Lee tumbuh dengan sebuah bakat terpendam yang sukses mengantarkannya menjadi ikon dunia yang meretas anggapan kelaziman seorang difabel. Ah-Lee yang hanya memiliki dua jari dan memiliki keterbelakangan mental tersebut mampu membuktikan bahwa dirinya bisa sejajar dengan apa yang dianggap hanya dapat dilakukan manusia normal.

Narasi tentang Ah-Lee hanyalah sebuah pengantar dalam kupasan Prie Gs yang membahas tentang kekuatan bawah sadar. Ibu Ah-Lee pada saat narasi tersebut tengah memperagakan sebuah kekuatan yang membangun bawah sadar putrinya tersebut untuk tumbuh percaya diri dan berupaya keras untuk memperjuangkan sebuah nilai hidup. Kekuatan tersebut sangat kontras dengan sebuah budaya yang kita bentuk tanpa sengaja dalam sebuah konstelasi masyarakat. Budayawan nyentrik tersebut kemudian menceritakan pengalamannya ketika menolong seorang anak yang tanpa sengaja menabrak mobil barunya ketika hendak pengambilan gambar di salah satu stasiun televisi. Tidak ada yang terluka, hanya naluri menolongnya yang mengantarkannya memutuskan untuk menghadapkan anak tersebut ke ibunya. Hingga di depan ibunya, sang ibu hanya mengumpat kepada anak yang sudah tak dianggap lagi. Menurut Prie, berbeda dengan Ah-Lee yang tumbuh dalam sebuah kasih sayang, sang anak tersebut akan sulit mengelaborasi sebuah kekuatan bawah sadar ketika dirinya selalu merekam memori negatif dalam bawah sadar.

Prie Gs berbicara di depan audiens yang didominasi oleh para pengusaha mebel di kot ukir tersebut. Hajatan forum yang pertama kali di Jepara ini terselenggara berkat sinergi dengan Komunitas Grisuter Jepara. Ketua Kadin Jepara, Adi Sucipto, menyempatkan hadir dengan membawa beberapa fungsionaris yang membidangi kewirausahaan dan pemasaran internasional. Pada kesempatan tersebut, Maskur Aulia dari Komunitas Grisuter Jepara menyampaikan sebuah inspirasi semangat untuk selalu berbuat baik dan berniat baik. Atmosfer Forum Wedangan yang mampu menggabungkan semua komunitas dalam satu identitas yang lebur menjadi sebuah impian bersama Maskur dan komunitas lainnya untuk dapat menggerakkan ekonomi riil di Jepara. Forum yang digelar pada Selasa (20/9) di Restoran Maribu tersebut semoga bukan menjadi forum yang terakhir. Inilah forum pertama dan pembuka Forum Wedangan selanjutnya. Salam jumpa kembali Jepara!
Supported by LumbungMedia.com. Diberdayakan oleh Blogger.