KUMPUL BARENG KOORDINATOR JRU
Memantapkan Diri Menjadi Komunitas Berbasis Kewirausahaan Sosial

Senantiasa berkumpul untuk menyamakan visi telah menjadi tradisi JRU untuk terus memantapkan pertumbuhan komunitas ke arah yang lebih baik ke depannya. JRU hari ini semakin memantapkan diri untuk menjadi sebuah komunitas berbasis kewirausahaan sosial. Seluruh gerak langkah komunitas ini tidak hanya berorientasi pada kepentingan bisnis komunitas tetapi juga harus dapat memberi nilai tambah bagi pemberdayaan masyarakat. Itulah saripati dari sambung-rasa Koordinator JRU yang bertajuk Kumpul Syawal JRU yang baru-baru ini diselenggarakan di Semarang.

Memasuki semester kedua 2011 ini, Koordinator JRU kembali merapatkan barisan. Komunitas ini semakin mantap untuk mendedikasikan diri sebagai sebuah komunitas berbasis kewirausahaan sosial. Sebagai implementasinya, saat ini tengah dilakukan proses legalisasi pendirian Yayasan JRU sebagai wadah legal untuk menggerakkan roda pemberdayaan masyarakat yang semakin membesar. Disepakati oleh forum, Agung Kurniawan ditunjuk menjadi Ketua Yayasan JRU sebagai badan pelaksana harian dari organ tersebut. “Pembentukan yayasan ini sebenarnya merupakan implementasi dari niat baik kita untuk terus tumbuh dan memberi manfaat lebih besar lagi,” pesan iLik sAs, Founder JRU. Berdasarkan pengalaman empiris, wadah legal saat ini masih menjadi sebuah kebutuhan ketika berhubungan dengan banyak lembaga formal. Di sisi yang lain, dinamika jejaring saat ini telah membawa JRU ke etape pemberdayaan masyarakat yang tidak hanya berbatas ruang di Jawa Tengah lagi.

Selain yayasan, Shinta Nurcahyaning Latri mendapat mandat dari forum untuk menjadi komandan dalam Gugus Tugas Pajak JRU. Keberadaan gugus tugas ini dipandang penting sebagai implementasi semangat unit-unit pendampingan usaha untuk semakin cermat dalam pengelolaan perpajakan. Selama ini, pengelolaan perpajakan dilakukan secara mandiri dan seringkali banyak terjadi kesalahan kecil. Berdasarkan masukan dari para koordinator unit pendampingan usaha, urusan perpajakan ini perlu difasilitasi ketika berhubungan dengan AR dari kantor pajak setempat. “Kita harus mengakui jika tim kita harus banyak belajar, tetapi melalui pembentukan gugus tugas ini diharapkan arus komunikasi dan pengelolaan perpajakan bisa menjadi semakin terarah melalui proses pendampingan,” tutur Arie Rachmawati, Founder JRU yang banyak menjadi pendamping manajemen keuangan di berbagai unit pendampingan usaha JRU. Proses pendampingan menjadi napas utama agar ke depan ada sebuah standar prosedur perpajakan khas JRU yang dapat diaplikasikan di seluruh sistem kerja.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, saat ini di JRU juga tengah terjadi gelombang akseleratif bagi seluruh relawan untuk terus bersentuhan dengan dunia teknologi informasi. Perangkat seluler dengan fasilitas “push mail” saat ini telah menjadi standar baru untuk mempermudah koordinasi dan komunikasi. Untuk tahap awal, telah dibentuk sebuah “mailing list” bagi koordinator JRU sebagai medium berkomunikasi dan berkoordinasi bagi seluruh relawan JRU. Arif Supriyanto, relawan yang menjadi komandan di Lumbung Media menjadi koordinator sekaligus moderator bagi mailing list tersebut. Relawan dan Founder JRU, Sutar Adijoyo, menyambut keberadaan “mailing list” ini sebagai sebuah sarana belajar yang harus disambut dan disemarakkan oleh ide. “Mailing list” ini juga menjadi sebuah modul untuk menjembatani berbagai kepentingan baik secara komunitas dan bisnis agar tetap berjalan harmonis di dalam komunitas.

Kumpul Syawal yang berlangsung di kediaman Founder iLik sAs ini juga didedikasikan sebagai sebuah forum syukuran sekaligus penyemangat bagi pendirian sebuah Pusat Aktivitas yang direncanakan akan berdiri di lantai 2 lokasi kantor Salma Card di Pondok Indraprasta. Pusat aktivitas ini nantinya akan dilengkapi dengan ruangan serba guna dengan fasilitas konferensi standar yang dapat dimanfaatkan bersama sebagai pusat pembelajaran dan diskusi. Budaya literasi akan terus distimulasi dengan hibah buku komunitas yang akan dirupakan dalam bentuk perpustakaan di sisi ruang yang lain.

Henricus Siswoyo, Koordinator Lapangan Renovasi menyampaikan proses pembangunan akan berlangsung maksimal dalam satu semester. Renovasi juga akan dilakukan untuk merevitalisasi lokasi Salma Card, salah satu butik desain dampingan JRU yang menjadi kontributor utama dalam proyek sosial ini. Fasilitas ini juga akan dibuka untuk komunitas lainnya sebagai lokasi pembelajaran dan diskusi. Jika fasilitas ini telah diresmikan, nantinya JRU akan menambah deret ruang publik komunitas yang selama ini telah menjadi identitas Warung Wedangan sebagai warung komunitas. 

Supported by LumbungMedia.com. Diberdayakan oleh Blogger.