Mengontrol Emosi Mempermudah Jalan Hidup




image source: quotefancy.com

Hal yang membedakan kita dengan robot ialah soal emosi. Sepintar-pintarnya robot yang telah dibuat, namun tetap saja hingga saat ini masih belum ada robot yang memiliki emosi sekompleks yang dimiliki oleh manusia. 

Emosi merupakan luapan yang muncul dari dalam diri seseorang. Biasanya emosi muncul saat kita bereaksi pada sesuatu hal, misalnya saat kita mendapatkan kejutan maka emosi bahagia yang akan muncul dalam diri, saat kita sedang mengalami sesuatu yang tidak membahagiakan maka respon emosi yang muncul bisa sedih atau bisa juga menjadi marah dan menangis. 

Seringkali kita merasa emosilah yang sering mengontrol diri kita. Misalnya saja saat kita sedang dalam suasana hati yang buruk, maka perilaku kita juga ikut menjadi buruk, menjadi mudah marah pada orang lain dan tidak enak diajak untuk berkomunikasi. Nah… sebenarnya disinilah peran pengendalian emosi dalam diri kita. Kita sebagai manusia tidak hanya dikarunia hati untuk merasakan emosi semata, namun juga dikarunia otak yang dapat difungsikan untuk berpikir menggunakan logika. 

Bila dicermati, seringkali emosi yang muncul diakibatkan oleh distorsi persepsi yang kita alami. Misalnya banyaknya opini-opini yang muncul di sosial media akan mudah membuat kita menjadi emosi bila tidak menelaahnya terlebih dahulu. Dengan menelaah segala sesuatunya lebih dalam maka sama saja kita memfungsikan pikiran kita untuk berlogika. Karena apa yang kita lihat, kita dengar dan kita rasakan itu selalu benar. 

Saat kita sudah bisa mengendalikan emosinya dengan baik, maka akan dengan mudah terhindar dari keadaan emosi yang lepas kontrol. Karena saat kita lepas kontrol, maka segala sesuatu yang telah dibangun dengan susah payah akan lenyap dalam waktu sekejap. Bisa dalam ranah hubungan di lingkungan sosial, maupun dalam hubungan berbisnis ataupun pekerjaan. 

Hal yang bisa kita lakukan untuk tetap tenang dalam menghadapi permasalahan yang berisiko memunculkan luapan emosi yang berlebihan ialah menggunakan nalar sebagaimana mestinya. Tak perlu terlalu fokus pada permasalahan yang seringkali membuat kita sulit untuk berpikir secara jernih. Baik luapan emosi kegembiraan kesedihan dan kemarahan jangan sampai menghanyutkan diri kita. Karena saat kita terhanyut, maka bukan diri kita saja yang akan merasakan akibatnya, namun juga bisa berdampak pada orang sekeliling kita seperti keluarga. Maka selalu ingatkan diri untuk tetap tenang dalam mengahadi segala sesuatunya. Karena saat kita tenang, maka kita akan lebih jernih dalam berlogika. 

Tidak ada komentar:

Silahkan isi komentar ...

Supported by LumbungMedia.com. Diberdayakan oleh Blogger.