JRU Rilis Sanggar Wedangan

Komitmen JRU untuk terus mewarnai dinamika industri desain komunikasi visual di Jawa Tengah semakin mantap dengan masuknya JRU ke ranah industri baru : industri seni rupa. Ya, ini adalah sebuah terobosan baru dari JRU di mana seni rupa yang selama ini dikenal sebagai sebuah produk seni semata ditransformasi menjadi sebuah industri yang tetap saja tidak kehilangan sisi humanitasnya : memberikan pertambahan nilai secara akseleratif kepada seluruh “stakeholders”-nya.

Bila Anda pernah menyimak JRU tengah membangun jejaring dengan komunitas pelukis, kini semuanya sudah menjelma menjadi sebuah kelompok kreatif yang mulai menyentuh sisi-sisi industri. Koordinator Relawan JRU, iLik sAs yang memang telah menggeluti dunia seni rupa ini sejak puluhan tahun lalu terjun sendiri menjadi koordinator Sanggar Wedangan. “Keberadaan sanggar ini memang ditujukan untuk memberikan warna baru bagi dunia seni rupa, kita tetap berpijak dalam kerangka seni rupa tetapi dengan pola pikir dan semangat kerja laiknya sebuh industri,” ujarnya ketika berbicara di depan syukuran pembukaan Sanggar Wedangan baru-baru ini. Ya, Sanggar Wedangan memang dirancang dengan sebuah pendekatan baru. Jejaring pelukis yang berada di dalamnya akan diperkenalkan pendekatan profesionalisme dalam berkarya. Profesionalisme di sini mewujud dalam beberapa segi seperti komitmen mereka untuk menyelesaikan karya tepat waktu, kualitas pengerjaan yang mengikuti standar tertentu, hingga ke pengerjaan konsep visual yang menggunakan piranti lunak desain grafis. “Hasilnya tentu saja akan lebih baik karena kami akan fokus untuk meningkatkan kompetensi dalam konsep dan teknik pengerjaan yang menghasilkan produk seni rupa berkualifikasi tinggi,” tutur Doni Rakhman, salah satu kader relawan yang kini tengah membantu iLik mengibarkan Sanggar Wedangan. Sanggar Wedangan memang dibangun atas pondasi profesionalisme dan semangat kebermanfaatan yang sudah menjadi nilai inti dalam JRU. “Ini semua lahir dari kecemasan saya akan dunia seni rupa Indonesia yang bila tidak segera disentuhkan dengan nuansa profesionalisme akan sulit bersaing dengan pertumbuhan akseleratif dunia seni rupa di belahan lain seperti China,” sambung iLik lagi dalam dialog khusus. Perkembangan dunia seni rupa memang mau tidak mau harus bersentuhan dengan dunia industri : konsep karya harus “berdamai” dengan pasar, “delivery” harus sesuai dengan janji yang disampaikan, serta manajemen pribadi yang harus dapat bertindak selayaknya seorang profesional. Untuk sementara, produk seni rupa yang dihasilkan adalah lukisan-lukisan realis yang bernuansa dekoratif. “Kami membuat konsep karya ini dengan menggunakan piranti lunak desain grafis yang pasti akan memberikan nilai tambah khusus pada produk-produk seni rupa yang kami hasilkan,” ujar Doni Rakhman menjelaskan. Keberadaan piranti lunak desain grafis merupakan sebuah keunggulan sendiri karena Sanggar Wedangan memiliki infrastruktur desainer grafis profesional yang sudah berkarya puluhan tahun di berbagai lini pendampingan usaha milik JRU. Tak hanya itu, di dalam Sanggar Wedangan sendiri terdapat tim fotografi yang langsung mendukung. Tim fotografi ini tentu saja dibutuhkan untuk mengumpulkan “database” figur visual yang nantinya diangkat menjadi sebuah karya seni rupa. Tim fotografi ini merupakan kelanjutan dari sebuah kelompok kreatif fotografer yang selama ini tumbuh dan berkembang di dalam JRU. Jam terbang mereka yang sudah mulai terbilang banyak melalui kegiatan hunting foto bersama menjadi sebuah nilai tambah yang bila digabungkan dengan kompetensi desain grafis akan menjadikan sesuatu yang dahsyat dan fenomenal. Tertarik untuk mengikuti perkembangan Sanggar Wedangan lebih lanjut, atau bahkan tertarik untuk melihat hasil karya rekan-rekan pelukis yang tergabung dalam Sanggar Wedangan, kontak saja iliksas@rumahusaha.com. Selamat Berkarya! Salam berprestasi dan berbuat baik!
Supported by LumbungMedia.com. Diberdayakan oleh Blogger.