JRU Dipercaya Menjadi Mentor Kewirausahaan Padat Karya Produktif
Upaya pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran dan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat seakan tidak pernah selesai selama negeri ini masih menyandang status negara berkembang. Salah satunya adalah melalui kegiatan Padat Karya Produktif yang dipayungi oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. JRU turut berkontribusi dengan menjadi mentor kewirausahaan pada pelatihan kewirausahaan dan keterampilan yang dilakukan sebagai bagian integral dari kegiatan Padat Karya Produktif tersebut agar bisa menumbuhkan sebuah kelompok usaha yang mampu bergerak menghidupi masyarakat luas.
Kegiatan Padat Karya Produktif di Semarang berlangsung di 31 titik lokasi yang tersebar di Kecamatan Gunungpati, Genuk, Tembalang, Banyumanik, Tugu, Gayamsari, Pedurungan, Ngaliyan, Mijen, dan Semarang Barat. Kegiatan ini diawali dengan proses pembangunan infrastruktur usaha seperti kandang sapi, lahan, kolam ikan, dan kandang sapi. Infrastruktur tersebut disesuaikan dengan pilihan usaha mereka seperti budidaya ikan nila, lele, kepiting, ternak sapi, ayam, kambing, ataupun bercocok tanam seperti budidaya kelengkeng pingpong, melon. Kegiatan ini melibatkan sekitar 40-50 orang yang nantinya akan dipilih 10 orang di antaranya sebagai kelompok usaha yang akan menjalankan usaha sesuai infrastruktur usaha tersebut. Usai membangun infrastruktur usaha, pemerintah kemudian memfasilitasi kegiatan pelatihan keterampilan menjalankan usaha tersebut yang terdiri atas keterampilan teknis, mentalitas kewirausahaan, manajerial, dan kebijakan ketenagakerjaan. Di fase inilah, JRU berkontribusi menyukseskan kegiatan Padat Karya Produktif tersebut melalui kegiatan mentoring mentalitas kewirausahaan di 31 lokasi titik. Langkah ini merupakan kerjasama sinergis dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang yang sudah berlangsung melalui kegiatan Wirausaha Baru (WUB), KUB, dan Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PMM). Kegiatan mentoring tersebut kemudian dipercayakan ke beberapa relawan yaitu Agung Kurniawan yang akrab dengan sebutan Dodot Lintang, Arif Supriyanto yang memandegani Lumbung Media, Adhimmas Nugroho, dan Eko Widhiandoko. Kegiatan ini juga melibatkan Tina Wiramuda dan kerabat baru JRU, Tista. Keenam awak JRU tersebut mulai 9 November hingga 26 November akan berkeliling menjelajah pelosok Semarang untuk berbagi inspirasi kewirausahaan. Menurut Adhimmas Nugroho, koordinator gugus tugas mentoring ini materi yang akan dibawakan antara lain tahapan kewirausahaan yang sudah menjadi cetak biru JRU yaitu prinsip D-B-S-A. Prinsip ini yang apabila dijalankan dengan penuh komitmen ini akan membuat kesuksesan bisnis bukanlah sebuah impian di siang bolong. Puluhan relawan JRU yang menjadi koordinator di unit-unit pendampingan telah membuktikannya. Mengawalinya dengan impian yang diyakini, kemudian diimplementasikan dalam sebuah perencanaan yang simpel namun terukur, hingga akhirnya benar-benar dijadikan kenyataan dalam sebuah usaha nyata. Selain prinsip D-B-S-A tersebut, mentoring kewirausahaan ini juga akan berbagi tips dan trik pemasaran yang praktis dibutuhkan oleh kelompok-kelompok yang sebelumnya tidak pernah bersentuhan dengan dunia kewirausahaan tersebut. Semoga inspirasi ini bisa menjadikan impian bersama untuk mewirausahakan masyarakat dan memasyarakatkan kewirausahaan bisa menjadi semakin nyata. Maju terus wirausaha Indonesia!
Kegiatan Padat Karya Produktif di Semarang berlangsung di 31 titik lokasi yang tersebar di Kecamatan Gunungpati, Genuk, Tembalang, Banyumanik, Tugu, Gayamsari, Pedurungan, Ngaliyan, Mijen, dan Semarang Barat. Kegiatan ini diawali dengan proses pembangunan infrastruktur usaha seperti kandang sapi, lahan, kolam ikan, dan kandang sapi. Infrastruktur tersebut disesuaikan dengan pilihan usaha mereka seperti budidaya ikan nila, lele, kepiting, ternak sapi, ayam, kambing, ataupun bercocok tanam seperti budidaya kelengkeng pingpong, melon. Kegiatan ini melibatkan sekitar 40-50 orang yang nantinya akan dipilih 10 orang di antaranya sebagai kelompok usaha yang akan menjalankan usaha sesuai infrastruktur usaha tersebut. Usai membangun infrastruktur usaha, pemerintah kemudian memfasilitasi kegiatan pelatihan keterampilan menjalankan usaha tersebut yang terdiri atas keterampilan teknis, mentalitas kewirausahaan, manajerial, dan kebijakan ketenagakerjaan. Di fase inilah, JRU berkontribusi menyukseskan kegiatan Padat Karya Produktif tersebut melalui kegiatan mentoring mentalitas kewirausahaan di 31 lokasi titik. Langkah ini merupakan kerjasama sinergis dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang yang sudah berlangsung melalui kegiatan Wirausaha Baru (WUB), KUB, dan Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PMM). Kegiatan mentoring tersebut kemudian dipercayakan ke beberapa relawan yaitu Agung Kurniawan yang akrab dengan sebutan Dodot Lintang, Arif Supriyanto yang memandegani Lumbung Media, Adhimmas Nugroho, dan Eko Widhiandoko. Kegiatan ini juga melibatkan Tina Wiramuda dan kerabat baru JRU, Tista. Keenam awak JRU tersebut mulai 9 November hingga 26 November akan berkeliling menjelajah pelosok Semarang untuk berbagi inspirasi kewirausahaan. Menurut Adhimmas Nugroho, koordinator gugus tugas mentoring ini materi yang akan dibawakan antara lain tahapan kewirausahaan yang sudah menjadi cetak biru JRU yaitu prinsip D-B-S-A. Prinsip ini yang apabila dijalankan dengan penuh komitmen ini akan membuat kesuksesan bisnis bukanlah sebuah impian di siang bolong. Puluhan relawan JRU yang menjadi koordinator di unit-unit pendampingan telah membuktikannya. Mengawalinya dengan impian yang diyakini, kemudian diimplementasikan dalam sebuah perencanaan yang simpel namun terukur, hingga akhirnya benar-benar dijadikan kenyataan dalam sebuah usaha nyata. Selain prinsip D-B-S-A tersebut, mentoring kewirausahaan ini juga akan berbagi tips dan trik pemasaran yang praktis dibutuhkan oleh kelompok-kelompok yang sebelumnya tidak pernah bersentuhan dengan dunia kewirausahaan tersebut. Semoga inspirasi ini bisa menjadikan impian bersama untuk mewirausahakan masyarakat dan memasyarakatkan kewirausahaan bisa menjadi semakin nyata. Maju terus wirausaha Indonesia!