SILATURAHMI KE OM PEPENG DI GOA-NYA
Ranjangmu adalah Panggungmu, Tulisanmu adalah Mikrofonmu!

Jumat hingga Sabtu (26/04-27/04) kemarin, tiga relawan JRU yaitu iLik sAs, Budi Bravo, dan Adhimmas Nugroho berkesempatan untuk mengunjungi Om Pepeng, komedian yang kini tengah berkawan dengan penyakit Multiple Schlerosis. Banyak hal menarik yang bisa diceritakan dari silaturahmi tersebut. Relawan JRU, Budi Bravo menuliskannya untuk Anda.

Eksistensi Pepeng di dunia komedi Indonesia bisa dikatakan cukup dikenal publik. Apalagi untuk generasi yang besar pada era 90-an. Pada saat itu kita akan mengenal sosok satu ini sebagai presenter sebuah telekuis di stasiun televisi swasta. Anggota kelompok Sersan Prambors yang menjadi ikon remaja Jakarta pada 80-an ini.
Empat tahun terakhir, komedian yang hingga kini masih sangat humoris tersebut harus berdamai dengan penyakit Multiple Sclerosis (MS). Sebuah penyakit yang menyerang sistem saraf tubuh dan melumpuhkan sistem saraf pusat. Pepeng dan Tami Ferrasta, istri tercintanya, sabar menerimanya sejak Juli 2005. Praktis, sejak saat itulah, pria yang biasanya aktif di banyak media televisi ini harus lebih banyak bersama dengan kursi roda dan ranjang tidurnya. Seluruh waktu hidupnya kini dihabiskan bersama di sebuah ruangan yang mungil namun inspiratif. Membaca buku, berselancar, menulis dengan laptop, hingga ke menerima tetamu yang datang silih berganti menjadi aktivitas sehari-harinya ayah dari 4 anak tersebut.

Ada banyak sekali pelajaran yang bisa diambil oleh siapapun yang berkesempatan berkunjung. Di tengah sakitnya yang akhirnya kemudian diajaknya berdialog tersebut, Pepeng tetap memiliki sebuah semangat yang layak dijadikan teladan. Semangat mencari kesempurnaan hidup yang paripurna, tak hanya egois dan berorientasi kepada kepentingan pribadi. Berulangkali diceritakannya mengenai banyak sahabat yang terus mendukung dirinya, mahasiswa-mahasiswa yang berkunjung untuk belajar bersama, hingga ke berbagai peran baru yang dijalaninya bersama sang istri, Tami Ferrasta, untuk menjadi inspirator hidup orang lain. Ya, tak lain hanya bersyukur yang menjadi benang merah atas itu semua.

Pelajaran inspiratif inilah yang kemudian menelurkan sebuah ide bersama untuk membangun beberapa jenis industri kreatif yang akan bisa menjadi sebuah medium berekspresi bagi dirinya. Salah satunya adalah melalui medium penerbitan. Potensi inspirasi yang luar biasa tersebut seakan sayang jika hanya menjadi cerita-cerita sentimentil semata bagi tetamu yang datang. Di saat yang bersama pula, JRU juga ingin memantapkan diri sebagai tidak hanya “jago kandang”, mendapat kesempatan besar untuk bergerak dalam napas kebersamaan.

Jadilah sebuah penerbitan dan beberapa industri kreatif lannya yang sebagai sebuah rentetan pelajaran maha dahsyat yang bisa ditemukan. Sungguh belajar bersama Om Pepeng menjadikan kita bisa memahami jika tiap detik kita harus bersyukur!
Supported by LumbungMedia.com. Diberdayakan oleh Blogger.