Wanita Pun Bisa Meraih Puncak Karier

Wanita dan pria memang diciptakan berbeda. Baik secara lahir, maupun secara batin. Secara gerakan pun sangat berbeda. Menurut kajian fenomenologis, gerakan wanita lebih lembut dibandingkan pria. Gerakan wanita sangat harmonis. Misalnya seorang ibu yang sedang menyisir rambut anaknya, menyiapkan sarapan untuk suaminya sambil mengomeli ankanya yang malas belajar. Wanita tak hanya melibatkan kegiatan fisik tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting dalam kehidupan.

Tak seperti wanita, gerakan pria dinilai cenderung patah-patah. Misalnya, seorang ayah yang membetulkan genting bocor, mengecek oli dan air radiator mobil, atau memukul seorang pengendara motor yang ngebut di depan rumahnya. Kegiatan yang dilakukan pria tidak bisa seharmonis kegiatan yang dilakukan wanita. Sikap mereka tidak bisa fleksibel dan mengalir. Pria cenderung kaku dibandingkan wanita.

Perbedaan ini merupakan hal biasa. Yang tidak biasa adalah bagaimana membuat semua perbedaan itu menjadi seakan tidak berbeda. Di sinilah, kita harus bisa menyinergikan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Begitu pula dalam kehidupan karier atau bisnis. Wanita sebenarnya mempunyai hak yang sama dengan pria.

Isu gender belum sepenuhnya hilang di penjuru dunia ini. Banyak orang yang masih menganggap bahwa wanita harus berada di bawah pria. Di lingkungan keluarga pun masih melekat adat yang beranggapan bahwa wanita tidak diperkenankan berkarier tinggi-tinggi. Banyak opini yang cenderung menganggap bahwa wanita hanya sebagai compliment suami.

Di lingkungan kerja maupun bisnis pun demikian. Banyak perusahaan yang secara blak-blakan tidak menggunakan tenaga atau jasa wanita. Mereka mengaku belum percaya terhadap persistensi wanita. Mereka menganggap bahwa perempuan tidak bisa bekerja seprofesional laki-laki. Level wanita masih sering disebut-sebut berada di bawah pria. Paradigma inilah yang membuat ruang gerak para perempuan semakin terjepit.

Namun, belakangan fakta membuktikan bahwa semakin banyak wanita yang mampu dan berhasil meraih posisi puncak. Di Jaringan RumahUSAHA, kita bisa mencontohkan Arie Rachmawati dan Heruningsih Kusumaningrum. Kedua ibu rumah tangga ini sukses dengan usaha blangko undangannya. Dengan ketekunannya, Arie Rachmawati berhasil mengembangkan beberapa usaha pokok di bawah penanganannya langsung. Antara lain, Avis Blangko Undangan, Kartu Nama Avis dan Klop, Fadhil Blangko Undangan, serta Byar design.

Sedangkan Heruningsih kini sudah dapat dikatakan pensiun muda tanpa kehilangan pendapatan dari usaha yang telah ia besarkan, Salma Blanko dan label. Kini Arie Rachmawati dan Heruningsih mulai merambah ke usaha lain. Dari bisnis perdagangan hingga jasa keuangan kini mereka geluti. Tak hanya itu, kini mereka bahkan mampu memberikan pengaruh terhadap sang suami untuk menjadi entrepreneur juga.

Di bisnis kuliner, ada Tri Prameswari dan Sri Hartini yang sukses dengan Warung Wedangannya. Tri Prameswari kini mulai mengembangkan sayapnya di dunia keuangan. Sedangkan Sri Hartini, dapat melampaui batas dengan memboyong sang suami yang baru saja dinikahinya untuk ikut dengannya berkarya di Semarang, bukan dirinya yang ke Jakarta. Hasilnya, suaminya, Henricus Karjono kini bisa kita temukan menjadi pemilik salah satu unit usaha di JRU, John Foil.

Selain itu ada pula Ririn Narulita dan Dwi Hestuti yang sukses dengan Salma Design Grafis dan Salma Kartu Lebaran, Karina Dewi dengan Unik Design Grafis, Shinta Nurcahyaning Latri dengan Puspa Pon, Atri Rachmawati dengan Malik Foil dan Malik Undangannya, dan masih banyak lagi.

Dari sini, kita bisa membuktikan bahwa jenis kelamin bukanlah kendala menuju kesuksesan. Baik laki-laki maupun perempuan tidak ada beda mengenai kemampuan, sebatas orang tersebut mempunyai kegigihan dan keyakinan serta mau menggali potensi secara terus menerus. Justru kini tampaknya semakin banyak kaum Adam yang harus belajar kepada kaum Hawa. Beberapa contoh di atas membuktikan bahwa di balik sikap lemah lembutnya wanita terbukti sanggup menjadi pemimpin. Yang terpenting untuk menjadi superwoman adalah bisa menjaga hidup antara pekerjaan, keluarga dan hubungan dengan Tuhan.



Serena Marga
Wiramuda, Relawan JRU
twitter: @saoriserena
Supported by LumbungMedia.com. Diberdayakan oleh Blogger.