Mengidentifikasi Potensi

Saya yakin setiap orang pasti sudah mempunyai rencana untuk sukses, bahagia, dan lain sebagainya. Ya, merencanakan kesuksesan memang mutlak harus dilakukan. Jangan percaya bahwa sukses bisa diraih tanpa rencana, atau jalani hidup apa adanya seperti air mengalir yang tanpa arah. Seperti orang yang akan melakukan perjalanan panjang, tidak mungkin ia berjalan tanpa sebuah persiapan, baik persiapan secara mental, fisik, dan strategi. Paling tidak kita sudah membayangkan dan menganalisa apa saja yang akan kita bawa atau kita lakukan untuk meminimalis resiko.

Dari sinilah kita perlu mengidentifikasi potensi dan kemampuan diri sendiri serta memanfaatkannya dengan maksimal. Mengidentifikasi kemampuan diri sama halnya dengan refleksi diri, yaitu melihat kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Kita harus mulai berkaca apa kemampuan yang nampak menonjol pada diri kita. Apakah itu di bidang teknik, keuangan, perdagangan, elektronik, komunikasi, atau lain-lain.

Setelah mengetahui potensi apa yang benar-benar ada dalam diri kita, perluaslah hubungan. Mengapa? Karena membatasi pergaulan berarti menghambat perkembangan potensi. Sebaliknya, menjalin hubungan dengan orang lain berarti juga pintu potensi baru yang selama ini tertutup. Kita tidak akan pernah tahu bagaimana cara menggunakan komputer bila tidak pernah kenal dengan orang yang mampu menggunakannya dengan baik atau mempelajarinya.

Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya adalah agar tidak membiarkan diri diam sendirian. Kita bisa mengisi waktu dengan berbagai kegiatan yang memberikan sumbangan pengetahuan dan keterampilan. Ya, waktu tak lebih dari sebuah amanat. Jika telah hilang atau terbuang sia-sia, ia tidak akan pernah bisa terulang kembali. Di sinilah bagaimana kita memanfaatkan 24 jam sehari itu sebaik mungkin untuk bisa selalu menghasilkan hal-hal positif dari setiap detik yang kita lewati.

Bila sedang sendirian, kita bisa menggali potensi menjadi seorang peneliti, penulis, hingga pengamat yang handal. Hal inilah bukanlah hal yang mustahil. Kita bisa menjadi multi-skilled-man alias manusia yang memiliki keterampilan multi. Kita bisa mencontoh dari seorang tukang kayu yang merangkap pekerjaan sebagai tukang reparasi komputer. Insinyur yang juga mempunyai kemampuan berdakwah. Ahli kesehatan yang juga mempunyai kepandaian menulis, dan lain-lain.

Dari penggalian kompetensi diri inilah kita bisa lahir sebagai manusia-manusia yang berkualitas, berpotensi tinggi, hingga akhirnya menjadi ahli. Pemberdayaan segala potensi yang ada ini, jika diupayakan dengan sungguh-sungguh, bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Thomas Alva Edison misalnya. Penemu generator listrik di Amerika Serikat ini melakukan 2000 kali percobaan sebelum dia mendapatkan hasilnya. Selama itu pula dia katakan bahwa apa yang dilakukan bukanlah kegagalan. Ini berarti bahwa segala sesuatu yang kita kerjakan dengan tujuan positif, akan membuahkan hasil tertentu yang juga positif. Percaya dan lakukanlah!


Serena Marga
Wiramuda, Relawan JRU
twitter: @saoriserena
Supported by LumbungMedia.com. Diberdayakan oleh Blogger.