Sinau Bisnis Bareng Harjanto Halim, Pemilik PT. MARIMAS

Kegiatan Sinau Bisnis Bareng kembali diadakan oleh Rumah Belajar Jaringan RumahUSAHA, Selasa, 9 Oktober 2012 kemarin. Setelah pada minggu lalu Yance Chan dan Bambang Nugroho berbagi ilmu, kemarin giliran Harjanto Halim, Pemilik PT. MARIMAS yang berbagi pengalaman dan sharing tentang “Mental Persistence & Passion”.


Kegiatan belajar bisnis bersama ini berlangsung kurang lebih selama dua jam di Rumah Belajar, Jalan Brotojoyo Raya 1-G/7 Pondok Indraprasta Semarang. Kegiatan ini tak hanya dihadiri oleh kerabat JRU, tetapi juga dihadiri oleh beberapa pegiat bisnis dan komunitas lainnya di Semarang yang ingin terus belajar wirausaha. Antara lain ada Nur Rahman dan Wahyu dari Unisbank, Johanis Adityawan dari Tabloid Tembalang, dan lain sebagainya.

Harjanto Halim yang juga pengelola Semawis ini membuka kegiatan “Sinau Bisnis Bareng” dengan suasana yang sangat santai. Ia berkisah tentang prosesnya menuju sukses hari ini. Dengan penuh canda dan tawa, Harjanto menceritakan pengalamannya yang sebelum berhasil dengan Marimas, ia pernah jatuh bangun dengan macam-macam produk. Antara lain, dia pernah membuat minuman serbuk campuran susu-telur-madu-jahe, tetapi hanya bertahan sekitar satu tahun saja.

Dari pengalaman-pengalamannya yang seperti inilah, ia mencontohkan bahwa semua sukses berawal dari proses. Hal-hal kecil yang kita kerjakan sekarang lah yang akan menjadi pegangan kita di hari esok. “Langkah-langkah kecil akan menentukan langkah-langkah besar. Perubahan tidak dapat dilakukan seketika menjadi lompatan besar,” ungkapnya.

Koh Har, begitu ia akrab disapa, juga mengajak kita untuk belajar dari lebah dan penguin yang selalu mempunyai komitmen untuk maju, bekerja keras, dan konsisten terhadap apa yang kita kerjakan. Ia juga mencontohkan beberapa slide di mana di dalamnya adalah orang-orang yang berhasil walaupun berkebutuhan khusus. “Banyak orang cacat fisik tetapi mereka tidak cacat mental dan etos, sedangkan di luar sana justru banyak orang yang tidak cacat fisik tetapi cacat mental, etos kerjanya tidak ada,” ujarnya menyayangkan.
Supported by LumbungMedia.com. Diberdayakan oleh Blogger.