Belajar dengan Penuh Kesadaran





Perkembangan zaman yang semakin pesat seperti saat ini terbukti sudah memberikan banyak kemudahan bagi kita. Segala sesuatu dibuat semudah mungkin dan seotomatis mungkin. Secara tidak sadar ternyata perlahan tapi pasti, kini kita sangat ketergantungan dengan teknologi. 

Satu hal yang mungkin bisa menjadi contoh adalah perkembangan sosial media yang kini semakin banyak ragamnya. Social media kini tak lagi hanya sebagai media untuk saling terhubung satu sama lain, namun kini sosial media perlahan sudah mulai beralih fungsi menjadi perekam kebiasaan-kebiasaan kita. Berawal hanya untuk bisa jadi eksis, namun tanpa sadar sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa lagi ditinggalkan. Bahayanya bila semua aktivitas itu dilakukan tanpa dasar kesadaran. 

PR besar generasi penerus saat ini adalah belajar untuk sadar. Kesadaran saat melakukan sesuatu kini mulai luntur karena semua aspek hampir semuanya serba otomatisasi. Otak yang tak pernah dilatih untuk melakukan segala halnya dengan sadar perlahan namun pasti akan mengalami penurunan fungsinya. Kreatifitas bisa saja mandeg karena sudah malas untuk berpikir. 

Sungguh disayangkan bila hal tersebut terjadi pada kita. Tuhan sudah memberikan anugrah yang luar biasa berupa otak yang sangat cerdas. Sama halnya dengan fisik, otak juga butuh untuk dilatih agar fungsi-fungsinya tidak menurun, salah satunya dengan berlatih untuk sadar. Belajar untuk sadar tidak melulu tentang hal yang membutuhkan pemikiran yang berat, bukan. Belajar menyadari kapan kita tarik nafas dan menghembuskan nafas saja sudah merupakan latihan kesadaran. Dengan terus berlatih sadar, maka kita juga otomatis berlatih fokus.




Tidak ada komentar:

Silahkan isi komentar ...

Supported by LumbungMedia.com. Diberdayakan oleh Blogger.