Menyemai Penulis Berbakat dari Pendidikan Wiramuda

Pendidikan Wiramuda yang memberikan perhatian kepada peningkatan minat baca ternyata member inspirasi bagi seluruh pesertanya untuk terus membaca dan menulis. Budaya literasi yang tersemai ini hari ini menjadi modal dasar bagi dua Wiramuda untuk merintis karier sebagai penulis dan pebisnis di bidang perbukuan.

Hari-hari Serena Marga dan Lina Luthfiana kini disibukkan dengan dua pekerjaan saling bertalian: membaca dan menulis. Ya, keduanya kini tengah menjalani proses “business coaching” dengan tujuan menjadikan mereka sebagai penulis dan pebisnis di bidang perbukuan. Keduanya langsung didampingi oleh iLik sAs dan Adhimmas Nugroho. iLik sAs memberikan pendampingan dari sisi karakter, implementasi konsep bisnis, dan pembinaan pola perilaku sukses. Adhimmas Nugroho yang juga menjadi Koordinator Lumbung Kata, lini bisnis JRU di bidang perbukuan, memberikan pendampingan di sisi teknis manajemen industri perbukuan dan adaptasi dengan industri perbukuan yang semakin kompetitif.

Melalui pendampingan super intensif inilah, mereka ditargetkan akan mampu menelurkan tulisan-tulisan dahsyat dan buku-buku “best seller”. Pendampingan super intensif inilah yang akan menjadi pola pendampingan kepada Wiramuda yang semakin mengerucut menjadi pebisnis. Beberapa Wiramuda lainnya kini juga tengah menjalani pendampingan super intensif. Beberapa di antaranya kini tengah menjalani pendampingan di lini bisnis produk grafika kreatif, produk kreatif berbasis sandang, dan lini produksi grafika sendiri. Cerita dari mereka akan menghiasi halaman ini beberapa hari mendatang.

Industri perbukuan yang dalam skema industri grafika adalah berada pada sektor hilir (downstream), merupakan salah satu industri berbasis kreativitas yang bermain dengan nilai tambah. Produk grafika yang dihasilkan kini bisa bermacam-macam, tidak hanya sekadar buku. “Produk buku masih menjadi fokus kami beberapa saat,” ujar Serena Marga. Serena menambahkan peluang di industri ini masih terbuka lebar. “Masih banyak isu yang masih belum tergarap,” tambahnya. Mereka meman dituntut kreatif untuk menghasilkan sebuah konsep buku yang tidak hanya prospektif namun juga memberi horizon baru. “Buku yang akan kami hasilkan nantinya semoga tidak hanya sekadar “best seller” tetapi juga memandu masyarakat menjadi lebih baik,” harap Lina Luthfiana yang tampil semakin manis dengan kerudungnya.

Sebagai keluaran dari produk mereka, saat ini JRU telah memperkuat hubungan dengan distributor buku berskala nasional. “Selain teknis pendampingan, tugas kami secara bisnis adalah menyiapkan akses pemasaran yang penting untuk keberlanjutan bisnis,” tutur Adhimmas Nugroho. Pendampingan yang dilakukan oleh JRU pada tahap awal akan berfokus pada 4 pilar utama bisnis yaitu aspek permodalan, aspek penciptaan sumberdaya manusia yang berkualitas, aspek pencapaian sumberdaya produksi yang efisien dan efektif, , dan aspek pemasaran-distribusi. “Konsep pendampingan ini semoga bisa makin mengakselerasi wirausaha-wirausaha muda yang dilahirkan dari pendampingan JRU,” ujar iLik sAs menambahkan.
Supported by LumbungMedia.com. Diberdayakan oleh Blogger.